⁂ PART I
: @DH
Aku pernah di ceritakan beberapa kisah tentang mereka. Mereka
adalah beberapa orang yang menceritakan sepotong kisah pilu mereka padaku. Dan
sungguh, itu begitu menjadi nasehat dan pelajaran bagi ku. Semoga juga jadi
pelajaran untuk yang membaca catetan ini.
* orang pertama [DH]
Aku mengenal dh di sebuah hotel berbintang. Ketika itu, dia
adalah salah satu staff kitchen di hotel A. Dan aku adalah siswa yang ikut
praktek lapangan di hotel A jg. Dan DH merupakan seniorku di situ.
Dh adalah seorang laki-laki berparas biasa saja. Namun,
terkadang aura kelelakiannya juga memancar. Dan aku melihat aura tersebut
dikala dia tengah serius menceritakan kisahnya, dan dia menangis. Dikala itu,
aku tengah menusukkan beberapa potongan daging sapi kecil-kecil ke tusuk sate
yang lumayan besar, dan menyelipkan juga potongan paprika warna warni diantara
daging-daging tsb. Yah, akan ada event 'special barbeque' malam ini.
Sedangkan DH sibuk merapikan meja setting. Karena, kami akan pulang 25 menit
lagi. Jadi, dia benar-benar memanfaatkan waktu agar pekerjaan kami cepat
selesai. Dan dalam sekejap, bimsalabimm.. Pekerjaan kami selesai. Tetapi, staff
belum boleh pulang kalau belum pada waktunya. Hanya saja, bila staff telah
menyelesaikan pekerjaannya, mereka bole beristirahat hingga jam pulang. Dan jam
pulang untuk kami berkisar antara 18 menit lagi.
Aku dan DH pun menghabiskan waktu kami dengan mengobrol. Aku
menceritakan betapa bahagianya aku diberi kesempatan magang di hotel berbintang
ini. Dia juga menceritakan kisah jatuh bangun nya dalam menggeluti pekerjaan
sebagai staff kitchen. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ternyata dari kekasihnya.
Tetapi, dia tidak terlalu menggubris panggilan tersebut dan malah me-rejected
nya. Tiba-tiba, dia menanyakan soal kisah cintaku. Aku hanya menjawabnya
datar-datar saja. Toh pada umur tersebut, aku masih belum punya pacar. Ketika
aku telah menjawab pertanyaannya, aku pun berbalik tanya tentang perkara yang
sama seperti yang ditanyakannya padaku. Namun, tiba-tiba dia terdiam membisu.
Tawa yang membahana sedari tadi seakan lenyap terbawa angin. Ternyata dia
mendalami jawabannya. Dia menceritakan padaku tentang tunangannya. Tunangannya
yg telah bergelar -almarhumah. Betapa dia sangat mencintai tunangannya tsb.
Namun, ketika pada waktu yg akan di tentukn [bc : menikah],, tsunami datang dan
merenggut nyawa kekasihnya. Dan terlebih pilu lagi, sebelumnya ia sempat
menyelamatkan tunangannya tsb, tetapi, sebelum dilarikan ke posko, tunangannya
telah lebih dulu pergi. Yah.... 'Pergi' dalam pelukan
DH. Aku juga ikut merasakan sedihnya. Dan sebelum kekasinya pergi, dia sempat
berkata kepada DH, agar jika dia tak dapat lagi di selamatkan, ia memohon pada
DH untuk tidak patah semangat, dan mencari wanita yang lebih baik darinya. Dan
setelah mengucapkan kata-kata tersebut, ia resmi berstatus -almarhumah.
Butir-butir air mata mulai menumpuk di ujung pelupuk mata DH. Begitu juga aku.
Suasana hening menjelang maghrib, menambah DH begitu mengenang masa lalunya.
Dan semenjak itu, dh tidak pernah lagi serius dalam soal cinta. Baginya, cinta
sejatinya sudah terkubur ketika ia datang ke pemakaman mantan tunangannya. Yah,
terkubur bersama jasad mantan tunangannya. Serta, semenjak itu pula,
baginya tak ada wanita spesial yg pantas menempati hatinya. Jikalau pun dia
menyukai seseorang, rasa suka itu hanya bertahan dalam 2-3 bulan. Setelah itu,
dh akan dengan mudahnya memutuskan wanita tersebut dan mencari yang lain. Yah,
cinta yg saat ini dijalaninya, hanya sebatas nafsunya.
Hmmm.., aku pun memberanikan diri untuk menasehatinya. Aku
mengatakan pada DH , bahwa almarhumah menginginkan dh untuk tetap berbuat baik
dan tentunya bukan mempermainkan wanita. Aku mencoba membangunkan cinta yang
harusnya dia berikan pada seorang wanita saja. Seorang wanita seperti yang di
katakan almarhumah tunangannya,wanita yang lebih baik tentunya, dan bukan untuk
di main-mainkan. Hmmz, dan syukur, dia mulai mendengar nasehatku. Sebenarnya,
dia pun tak berniat untuk mempermainkan wanita, dia hanya mencoba mencari yang
terbaik, namun malah tak mendapatkannya. Itulah yang ia sesali. Dh pun tak tau
harus bagaimana. Yah, memang sulit melupakan tunangannya tersebut, namun, aku
berharap ia dapat bangkit dari kesedihannya.
Teng, jam telah menunjukkan waktu untuk pulang. Aku dpat melihat
dengan jelas kalau mata dh sembab. Yah, dia menangis. Walau pun dia
menutup-nutupinya, isak yang seakan di tahan2 juga merupakan tanda kalau dia
menangis. Kami pun kemabali ke loker masing-masing. Hmmmz, hari ini aku
mendapati seorang laki-laki yang pernah mencintai seorang wanita dengan setulus
jiwanya. Namun, takdir memisahkan mereka. Dan aku pun bertanya dalam hati, salahkah dia bila sampai saat ini
belum bisa melupakan almarhumah? ? Ckck, wallahu'alam.
Pelajaran yang dapat aku ambil :
1. Memang kadang ada beberpa lelaki yg belum dapat melupakan
masa lalunya, jadi apa salahnya untuk kita membuat dia tersenyum ketika kita
berada di sampingnya?
2. Kita boleh merencanakan, boleh bermimpi dan boleh berharap,
tetapi, tetap saja dia sang penentu takdir yang memutuskan, iya kan?
3. Bila kita pernah terjatuh pada masa yang lalu, jgn lah
berputus asa di masa berikutnya. Masa lalu biarlah menjadi kenangan indah yang
pernah kita rasakan, namun masa depan, adalah target hidup yang harus dicapai.
4. Secinta apapun kita terhadap pasangan kita, namun,sudah
sepantasnya kita lebih mencintai sang pencipta cinta itu sendiri.
Hmmmz, selamat menikmati masa depan :)